From the Bottom of My Heart.....

Bunda, Perjalanan hidup tak pernah bisa kita duga...
Apapun yang Allah tunjukan hanya dapat kita jalani sambil terus berharap dan berkeyakinan bahwa Allah selalu bersama dalam setiap langkah kita....


The success of life, CANNOT be measured while the person is till in the PROCESS of life.
Only by the way we ends our life will we know whether It has been SUCCESSFUL. Be Patient..
and please do not measuring your life with other.

Tuesday, May 06, 2008

Karena Kamu LELAKI....

Saat Ku-ciptakan Laki-laki, Aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga, tiang penyangga dari bangunan keluarga. Dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk bekerja demi keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya.

Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya.

Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya.

Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya.

Kuberikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, didalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara.

Kuberikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi.

Kuberikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Lelaki senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya.

Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik baiknya. Dan inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat."Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya. "

AKU MENDENGAR & MERASAKAN BEBANMU, AYAH."...untuk semua Ayah...

Walimatul'Ursy...04.05.08

Segala puji hanya bagi Allah, Dzat yang menciptakan semua makhluk berpasangan. Shalawat salam atas Rasulullah, lentera umat dari kegelapan.
Manusia tak bisa mengubah waktu, tak bisa mengembalikan waktu yang telah pergi dan karena waktu yang kembali mempertemukan kami, setelah sekian tahun berusaha untuk memahami dan mengerti apa yang menjadi nasib dalam perjalanan hidup yang telah dilewati .
Pernikahan adalah saat penting dalam siklus kehidupan manusia. Kami-pun memandang pernikahan sebagaimana Islam memandang nya, yaitu sebagai ibadah kepada Allah dan mengikuti sunnah Nabi Muhammad.Saw. Dengan pernikahan ini, kami berusaha mewujudkan keluarga islami.
Pernikahan adalah ikatan suci. Dengan dua kalimat yang sederhana “Ijab dan Qabul” terjadilah perubahan besar: yang haram menjadi halal, maksiat menjadi ibadah, kekejian menjadi kesucian, dan kebebasan menjadi tanggung jawab. Begitu besarnya perubahan ini sehingga Al Qur’an menyebut Akad Nikah sebagai “Mitsaqon Ghalizho” (perjanjian yang berat). Hanya 3 kali kata ini disebut dalam Al Qur’an. Pertama, ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala membuat perjanjian dengan Nabi dan Rasul Ulul‘Azmi(QS 33:7). Kedua, ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat bukit Tsur diatas kepala Bani Israil dan menyuruh mereka bersumpah setia di hadapan Allah (QS 4 : 154). Dan Ketiga, ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan tentang hubungan pernikahan (QS 4 : 21).
Pernikahan akan menjadikan kami saling mengerti watak, tabiat & kepribadian masing-masing. Rumah tangga merupakan perpaduan dari perbedaan kecakapan, kecerdasan, ketrampilan, kemampuan kerja, berfikir dan sebagainya. Saat ini Kami tak mengerti itu tapi waktu akan mengajarkan segalanya.
Pernikahan membutuhkan kesiapan dan kesadaran untuk menerima hak dan kewajiban. dimana satu sama lain adalah perhiasan bagi masing-masing dan menyakiti pasangan berarti menyakiti diri sendiri. Kami menyadari, Pernikahan tidaklah mudah. Akan ada masa suka & juga duka, Akan ada tawa & juga tangis, tapi itulah kehidupan. Hanya kepada Allah saja kami bertawakkal. “Pernikahan adalah Fakultas Kesabaran dari Universitas Kehidupan dalam siklus yang terus berputar”. Baiti Jannati.......Rumahku Surgaku .....Itulah Pernikahan yang kami pahami......
Semoga dengan pernikahan ini, hari ke hari yang akan dilewati dapat membuat kami menjadi semakin dewasa & bijak, semakin meningkatkan ketaqwaan kepadaNya, mempunyai kepribadian yang semakin baik, terampil dalam berusaha, bersungguh-sungguh dalam bekerja, dan teratur dalam menjalani kehidupan, agar kami tidak saling menyakiti, bila kami saling mencintai maka akan ada banyak maaf untuk kami bagi. Terima kasih tak terkira kepada kedua orang tua (Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami, Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami ketika kecil). Terima kasih kepada Kakak, adik, kakak dan keluarga masing - masing, yang berkenan merestui pernikahan sederhana kami, juga kepada kerabat dan handai taulan, sahabat dan teman-teman.
Terakhir, dengan kesungguhan hati (insya Allah) mohon maafkan bila dalam perbuatan dan tingkah laku terutama pada orang tua, kakak dan adik yang merasa tersakiti, kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya. Kami berusaha untuk tidak mengecewakan siapapun. Kesempurnaan hanya milik Allah dan setelah apa yang kami jalani selama ini, kami hanya ingin melalui hidup dijalan yang sebenarnya....Nobody notice what we do, until we don’t do anything’s...
Bila cinta t’lah dapat menyatukan kita dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita pada kehidupan yang akan datang. ( Khalil Gibran)