From the Bottom of My Heart.....

Bunda, Perjalanan hidup tak pernah bisa kita duga...
Apapun yang Allah tunjukan hanya dapat kita jalani sambil terus berharap dan berkeyakinan bahwa Allah selalu bersama dalam setiap langkah kita....


The success of life, CANNOT be measured while the person is till in the PROCESS of life.
Only by the way we ends our life will we know whether It has been SUCCESSFUL. Be Patient..
and please do not measuring your life with other.

Thursday, March 09, 2017

KORUPSI E-KTP



KORUPSI E-KTP
Newsroom - Tiba-tiba ingat cerita hampir setahun lalu setelah maraknya berita tentang korupsi mega proyek E-KTP di media2, Tahun 2014 kebetulan KTP jadulku habis masa berlakunya, dan karena berbagai alasan diantaranya kepindahan kerja ke Bali, dengan pikiran masih ada SIM untuk check in di bandara jadi urus KTP di tangguhkan dulu karena juga setiap pulang ke Jakarta setiap dua minggu dan hanya 2-3 hari di rumah itupun weekend seringnya jadi makin nggak mungkin aja bikin KTP baru.
Akhirnya mulailah menyempatkan waktu untuk datang langsung ke Kecamatan karena setelah lebih dari sebulan minta surat pengantar dari RT/RW dengan biaya + 300 ribu yang pada akhirnya tetap saja harus mengurus sendiri.Namun setelah tunggu punya tunggu setelah pengambilan ‘gambar’ di kecamatan katanya diminta meninggu satu bulan, yang ada sudah lebih dari setahun tidak ada kabar sama sekali!

Setelah lelah dan kesal menunggu akhirnya memutuskan datang lagi ke kantor Kecamatan, setelah mengikuti antrian yang lumayan dan lihat wajah petugasnya yang ogah-ogahan kerja (dia ga tau apa cari kerja susah dan banyak orang yang mengincar kursi jeleknya itu). Akhirnya dapat jawaban yang sudah diduga bahwa katepe belum jadi karena alas an teknis.

Adikku yang mengantar dan memang tahu sifatku yang paling nggak bisa toleran dengan alasan2 bodoh dan tidak masuk akal. Dan setelah tidak mendapat jawaban yang pasti  dari petugas yang tidak ramah dan tidak jelas kelakuannya itu akhirnya diajaklah saya ke lantai atas tanpa diberitahu untuk apa atau mau ketemu siapa.

Di satu ruangan di lantai atas sepertinya sedang terjadi pertemuan/meeting tak resmi karena  ada beberapa orang Bapak-bapak yang sedang berbincang. Lalu salah satu dari Bapak itu mendekati saya di meja yang berbeda tapi dalam ruangan yang sama (karena ibu yang mengantar saya ke atas tidak memperkenalkan siapa Bapak ini dan untuk apa saya dibawa keruangan ini ). 

Lalu bapak itu bertanya “ada apa-ada apa…” dengan gaya santai dan socer (sok ceria!) dengan bĂȘte saya cuma jawab “Katepe saya kapan jadi !..” lalu bapak itu dan bapak-bapak lainnya tertawa seolah kalimat saya lucu..”bukan cuma katepe ibu yang belum jadi…tenang aja nanti dikabarin kalau sudah jadi..” jawabannya enteng dan bikin saya naik pitam “yang  bener aja bikin KTP setahun lebih ga jadi2?! bapak taukan kegunaan katepe itu untuk apa dan karena ga punya katepe say jadi ribet mau ngapa2in, Bapak ngerti ga ?! jawab saya dengan esmosi tingkat dewa.

Melihat reaksi saya seperti itu bapak terkejut dan balik marah “bukan cuma ibu yang butuh katepe, ratusan orang bikin katepe juga belum jadi tapi ga ada yang marah seperti ibu!..” …”terserah kalau mereka nggak marah katepenya ga jadi2 setahun lebih tapi saya marah dan saya mau kepastian kapan katepe saya jadi..!”

Bapak itu jadi emosi mungkin....”tanya sama jokowi sana, kan menterinya yang urusin, datang langsung ke DDN sana tanya dan cek sendiri kalau ga percaya..!”.....”loh kenapa harus saya yang ngecek ke DDN itukan tugas bapak dan anak buah bapak disini, itulah fungsinya pelayanan masyarakat, harusnya setiap bulan atau minimal tiga bulan sekali dikontrol ke DDN sampai mana perkembangan form katepe atau apalah yang sudah diserahkan datanya ke DDN pantau terus jadi nggak ada yang namanya nunggu sampai satu tahun!, saya juga pernah kerja jadi saya tahu harusnya seperti apa alur administrasi itu seharusnya, gitu aja susah..” merepet deh gue…”dan itu ya pak satu lagi, tolong petugas jaga di depan pasang yang mukanya ramah dan yang ogah2an gitu..betein aja..!”

Rupanya bapak itu makin marah karena merasa dipermalukan di depan tamu-tamunya. Sampai dia berujar lucu yang membuat saya kaget dan mau ketawa “ Kamu tahu nggak siapa saya? Saya ini camat !..”.  lumayan kaget juga ”....masalahnya apa kalau bapak camat,  kebetulan donk kalau gitu bapak bisa pastikan kapan katepe saya jadi !” sumpah dalam hati emang gue ga tau kalau camatnya itu dia, secara si ibu yang anter gue ke ruang itu juga ga bilang siapa yang mau gue temuin disini.

Emang gue nggak ada sopan2nya, biarin deh kesel banget abisnya. Lalu dia ceramah panjang lebar sambil ketawa2 yang gue yakin nutupin malu karena punya warga nyebelin seperti gue..:)  akhirnya  si bapak nyerah juga dan kasak-kusuk sama si ibu tadi dan balik ke meja “ Ya sudah bu, nanti dibantu sama ibu ini dibuatkan resinya, katepe ibu akan selesai dalam 1 bulan..” hhmmm….lega walau harus nunggu lagi, ga apa yang penting ada kepastian.

Sepanjang pertemuan itu, adikku yang nunggu di kursi dekat pintu masuk cuma bisa degdegan aja karena tau kebiasaanku yang nggak suka dengan birokrasi pemerintah yang aneh2. sepanjang jalan pulang kita bahas 'perbuatanku' diruangan pak camat itu yang bikin adikku degdegan.


Dan…taraaaa…..tak sampai satu bulan tetanggaku yang kerja di kecamatan kasih info ke kakak bahwa katepeku sudah selesai!..so….sekarang piker?!  Dimana kendalanya sebenarnya???... kenapa setelah saya marah2 panjang lebar di kantor kecamatan baru katepe jadi bahkan tidak sampai satu bulan.!! urAyo dipikirin saya mau ngupi dulu ya…assalamualaikum…



Nana beiga : Maret 09.2017